Gangguan Pola Makan
The American Dietetic Association menunjukkan bahwa diet
vegetarian mungkin lebih dikenal diantara remaja dengan gangguan pola makan tetapi
bukti itu menunjukkan bahwa pengadopsian diet vegetarian ini tidak mengarah ke
tujuan gangguan pola makan. Studi lain dan statement dari ahli diet dan
penasihat pun mendukung kesimpulan ini sis.
Etika dan Diet
Umum
Bermacam – macam jenis alasan etika yang telah diusulkan
untuk memilih vegetarian, biasanya didasarkan pada kepentingan hewan non-manusia.
Pada banyak masyarakat, kontroversi dan perdebatan telah timbul dalam etika
untuk memakan hewan. Beberapa orang, yang mana mereka bukan vegetarian, menolak
untuk memakan daging hewan tertentu karena tabu pada budayanya, seperti kucing,
anjing, kuda atau kelinci. Yang lainnya mendukung pemakan daging untuk alasan
ilmiah, gizi, dan alasan kebudayaan, termasuk juga agama. Beberapa pengkonsumsi
daging menjauhkan diri dari daging hewan yang dipelihara dengan cara tertentu,
seperti peternakan, atau menghindari daging tertentu seperti daging anak sapi
atau lembu atau foie gras (hati angsa). Sedangkan yang lainnya masih
menghindari konsumsi daging karena produksi daging yang diklaim sangat
memberatkan lingkungan daripada produksi jumlah yang setara dengan protein
nabati. Keberatan etika berdasarkan pada pertimbangan untuk hewan yang pada
umumnya dibagi menjadi oposisi untuk membunuh secara umum, dan oposisi untuk
praktek agricultural tertentu melingkupi produksi daging.
Etika membunuh untuk makanan
Profesor Princeton University dan pendiri Animal Rights
Movement, Peter Singer, mempercayai bahwa cara alternative untuk kelangsungan
hidup itu ada, manusia harus memilih pilihan yang tidak menyebabkan bahaya yang
tidak diperlukan kepada binatang. Kebanyakan etis vegetarian memperdebatkan
bahwa alasan yang ada pada membunuh hewan untuk dimakan sama seperti pada
membunuh manusia untuk dimakan.
Etis vegetarian juga mempercayai bahwa membunuh seekor
hewan, seperti membunuh seorang manusia, hanya bisa dibenarkan pada keadaan
ekstrim. Dan mengkonsumsi makhluk hidup untuk kesenangan, kenyamanan, atau
nilai gizi bukanlah alasan yang cukup. Pandangan umum lainnya adalah bahwa
manusia secara moral menyadari perilaku mereka dengan cara yang hewan tidak
melakukannya.
Lawan dari etis vegetarian membantah bahwa hewan tidak
bermoral sama dengan manusia dan juga menganggap perbandingan memakan hewan ternak
dengan membunuh manusia menjadi keliru. Pandangan ini bukanlah alasan kekejaman
tapi menegaskan bahwa hewan tidak memiliki hak yang manusia miliki.
Sedangkan berdasarkan filosofi Budha, menggunakan pestisida pada
lahan tanaman panen menyebabkan banyak hewan terbunuh, mungkin jumlahnya lebih banyak
daripada semua pemakan daging jika dikombinasikan. Membersihkan wilayah luas
untuk tanaman panen (membuka lahan) juga menyebabkan penderitaan kepada
banyaknya hewan yang terlantar sebagai akibatnya. Menjadi vegetarian bukan
berarti tidak ada hewan yang terbunuh dalam budidaya tanaman panen.
Susu dan Telur
Satu dari perbedaan utama diantara vegan dan vegetarian yang
khas adalh penghindaran dari kedua telur dan produk olahan susu seperti susu
sapi, keju, mentega dan yogurt. Etis vegan tidak mengkonsumsi olahan susu atau
telur karena mereka menyatakan bahwa produksi mereka menyebabkan penderitaan
hewan dan atau kematian dini.
Untuk memproduksi susu dari sapi perah, anak sapi dipasahkan
dari induknya segera setelah kelahiran dan dibantai atau diberi makan pengganti
susu dengan tujuan mempertahankan susu sapi untuk konsumsi manusia. Vegan menyatakan
bahwa ini memutuskan ikatan alami induk dan anak sapi. Untuk memperpanjang masa
menyusui, sapi perah hamper secara permanen dijaga agar tetap hamil melalui
inseminasi buatan. Setelah kira – kira lima tahun, setelah produksi susu sapi
menurun, mereka dianggap “habis” dan dikirim kepada penjagal untuk diambil
dagingnya menjadi daging hamburger. Harapan hidup sapi perah kira – kira 20
tahun.
Sedangkan untuk telur, dalam kandang baterai dan produksi
telur buras, ayam jantan yang tidak diinginkan diambil atau dibuang saat lahir
selama proses mengamankan generasi lebih lanjut dari telur ayam petelur.
Perlakuan binatang
Etis vegetarian telah menjadi populer pada negara berkembang
terutama karena perluasan peternakan, komunikasi yang lebih cepat, dan
kesadaran lingkungan. Beberapa orang percaya bahwa permintaan masyarakat untuk
daging saat ini tidak bisa di penuhi tanpa sistem produksi massal yang tidak
memperdulikan kesejahteraan hewan, saat yang lainnya percaya bahwa praktek
pengelolaan bebas yang dikelola dengan baik dan aturan konsumsi, terutama dari
spesies yang telah disingkirkan oleh predator alami secara signifikan, secara
substansial dapat mengurangi permintaan daging diproduksi secara massal.

0 comments:
Post a Comment